RINTIHAN IBU MUDA


pejagailmu.blogspot.com

Ibu
Sembilan bulan kini kehailanku berjalan.,.
Perih melilit menghujam dalam menekan perutku.,.
Air mataku menetes.
Ibu
Nafasku semakin memberat dan penat.,
Ruhku di ubun ubun.,
Ibu, akankah aku mati?
Sedang janin ini semakin mendesak dan meronta keluar dari rahimnya.
Ibu
Aku kini menjadi seorang ibu
Anakku nan menawan
Dan melukis senyum di bibir merahku
Ibu
Ada apa dengan hatiku ibu?
Kecemasan dan kegundahan itu tumbuh.
Aku takut kehilangan anakku
Aku takut anakku sakit, ada sesuatu dengan anakku.,
Air mataku menetes ibu
Ibu
Semakin hari aku semakin payah dan lelah.
Gurat mataku hitam tak bermimpi
Terjaga sepanjang malam
Baru saja dia ngompol
Aku bersihkan dan tau ibu?
Dia sudah ngompol lagi
Aku bersihkan lagi dia buang air besar.,
Tentu ranjang dan alaspun berlumuran dengan itu
Ibu
Anakku rewel dan menangis
Entahlah apa yang dia maksud dan dia mau.
Aku dibuat pusing dan bingung
Jatungku semakin berdebar kencang saat tagisannya semakin melengking
Air mataku menetes ibu.
Ibu
Apakah demikian juga aku dahulu??
Anakmu yang selalu saja berkata “cih” dan “ah” dengan bentakan kepadamu
Anakmu yang selalu tak menghiraukanmu meminta tolong
Anakmu yang meronta meminta banyak hal untuk diwujudkan kepadamu.
Terkadang pulang harus membanting perbotan agar engkau sanggupi.,
Ibu
Air mataku menetes semakin deras.
Suaraku terisak
Sungguh senyummu itu yang selalu ada
Dalam kepayahan, dalam kelelahan
Dan kini
Akan aku teladani kasihmu
Ibu
Kaulah wanita terhebat
Kaulah cinta.,
(penjaga Ilmu)