SETAN MENGAJARKAN KEBAIKAN??



Suatu hari, shahabat Abu Hurairah mendapat tugas dari Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam untuk menjaga zakat ramadhan atau yang dikenal dengan zakat fitrah.
Hingga suatu malam, ada seseorang yang mengendap-endap mencuri segenggam makanan. Maka Abu
pejagailmu.blogspot.com
Hurairah segera menangkapnya seraya mengancam, “Nanti akan kulaporkan engkau kepada Rasulullah.” Orang itu menjawab, “Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat membutuhkan, karena aku mempunyai tanggungan keluarga.” Abu Hurairah akhirnya melepaskan orang tersebut.
Esok harinya, Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah, “Apa yang diperbuat oleh tawananmu semalam?” Jawab Abu Hurairah,”Ya Rasulullah, ia mengatakan sangat butuh, karena mempunyai tanggungan keluarga. Maka aku merasa kasihan, lalu kubiarkan dia pergi.”
Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang itu membohongimu. Ia pasti akan kembali lagi.”
Berita dari Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam pastilah benar. Ternyata, pada malam harinya pencuri itu kembali beraksi.
Orang itu mengambil segenggam makanan. Abu Hurairah mengintainya dan segera menangkapnya. Abu Hurairah mengancam lagi, “Nanti engkau akan aku laporkan kepada Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam.” Orang itu beralasan seperti semula dan berjanji tidak akan mengulanginya. Akhirnya Abu Hurairah kembali melepaskannya karena kasihan.
Keesokan harinya, Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah, “Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu semalam?”. Kembali Abu Hurairah menjawab seperti kemarin. Dan Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sebenarnya ia dusta dan ia akan kembali kepadamu.”
Untuk ketiga kalinya Abu Hurairah mengintainya dan memang benar orang itu datang kembali lalu mengambil segenggam makanan.
Segera Abu Hurairah menangkapnya seraya berkata, “Engkau pasti aku adukan kepada Rasulullah. Inilah yang ketiga kalinya engkau mengatakan tidak akan kembali, tetapi nyatanya engkau tetap kembali.” Orang itu berkata, “Lepaskan aku, nanti aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang Allah akan memberimu manfaat bila engkau membacanya.”
Abu Hurairah lantas bertanya, “Apa kalimat itu?”
Jawabnya, “Apabila engkau hendak tidur bacalah Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah:255). Maka Allah akan senantiasa menjagamu, sedang syaithon tidak akan mendekatimu sampai pagi.” Setelah itu dibiarkannya orang itu pergi.
Keesokan harinya, Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Ya Rasulullah, dia mengajariku beberapa kalimat yang katanya Allah akan memberi manfaat bila seseorang membacanya. Karena itu aku melepaskannya.”
Beliau bertanya, “Kalimat apakah itu?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan kepadaku apabila engkau hendak tidur bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir. Engkau akan senantiasa dalam penjagaan Allah dan syaithon tidak akan mendekatimu sampai pagi.”
Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Sesungguhnya kali ini ia benar. Padahal ia sangat pendusta. Wahai Abu Hurairah, tahukah engkau dengan siapa engkau bercakap-cakap selama tiga malam berturut-turut?” Jawab Abu Hurairah, “Tidak.” Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah syaithon.” (penjaga ilmu)
(sumber:Hadist Riwayat Al-Bukhori No. 2187, 3101, 4723)