Ketika kebutuhan rumah tangga merampas kantong
hingga kosong.
Ketika Harta yang dikumpulkan hangus terbakar.
Ketika ketika semua cobaan ditimpakan kepadamu.
Hati seakan remuk tak berbentuk.
Kemana harus melangkah?
Siapa yang harus disalahkan?
Begitulah sekiranya gambaran ketika kita dilanda
musibah dan kegalauan. Tentulah banyak sekali pertanyaan di benak kita.
Memang Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk
yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu
masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu
jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi
fitrah bagi setiap insan.
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan
Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami
keadaan yang demikian, yaitu pada tahun ke-10 masa kenabiannya.Beliau ditinggal
wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya
istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid. Hingga pada masa
ini masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita).
Dan juga Sahabat Abu Bakar, ketika sedang melakukan
perjalanan hijrah bersama Rasulullah di saat berada di dalam gua Tsur, Abu
bakar merasa sangat cemas dan khawatir karena
kejaran kaum Musyrikin memburu Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat
40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang
berada pada jiwa dan pikiran mereka.
Allah Ta’ala berfirman:

, “Janganlah
engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin bisa menjadi Renungan untuk kita bahwa dalam setiap masalah apapun
yang kita hadapi, dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka
hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak
luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan
kegalauan tersebut.
ALLOH pun telah mengajarkan pada kita tentang ilmu bagaimana mengatasi kegalauan dan
kegundahan hati bila kesedihan itu tiba.
pertama Sabar
Sungguh sabar mampu memberi ketengan jiwa dan
dengan sabar kita akan mampu berfikir jernih dan ALLOH sangat sayang dengan
orang yang sabar.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
kedua Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika kita menghadapi persoalan, Biasanya kita akan
mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati
yang telah menjadi beban baginya.
Namun sungguh ALLOH telah mengingatkan kita dalam
ayat yang salalu kita baca dalam sholat.
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya
kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Maka ALLOH lah sebaik-baiknya tempat mengadu
karena sesungguhnya ALLOH Maha Sempurna, Segalanya mudah bagi ALLOH.
ketiga Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif,
bahwa setiap sesuatu yang menimpa diri kita ada maksud baik ALLOH dan setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya.
Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs
Al-Insyirah 5-6).
keempat Dzikrullah (Mengingat Allah)
Ini adalah Janji ALLOH, bahwa dengan mengingat Alloh
Hati dan diri kita akan merasa tenang.
Cobalah untuk mengucap kalimah Dzikir yang paling
mudah sebut nama ALLOH atau Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohu akbar dan
sebagainya. agar lisan dan hati kita basah dengan mengingat ALLOH hingga
ketentramanpun menyelimuti diri kita.
Alloh berfirman :
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah
lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Demikianlah Alloh mengajarkan pada diri kita agar
kita mampu menghadapi setiap kegalauan dan kesedihan kita. Semoga kita
senantiasa diberi kemudahan ilmu dan kasih sayang tiada batas.(penjaga ilmu)