KITA LELAKI


(obrolan seorang sahabat dengan rekan kerjanya)

pejagailmu.blogspot.com

Alhamdulillah ana masih bisa menikmati makan jatah kantor bersama-teman siang itu. Dhuhurannya??? Alhamdulillah sudah sebelum makan. Selesai makan siang anapun kembali ke ruang kerja. Sebuah sekat yg diisi dua orang. Hanya ada ana dan seorang bapak usia 40an yg duduk persis di sebelah kanan ana.

Bapak ini bertubuh tinggi besar, berkumis, pandai ngendiko boso kromo alus, suaranya ibarat kata Mbak Syahrini Arwana, cetar membahana wueleh wueleh... Bertemu beliau, mengantarkan memori ana pada tokoh Werkodoro dalam kisah pewayangan. Tau Werkudoro toh? Klo gak tau yasudahlah, ndak papa. Lagian ana jg ndak hendak membahas WerkuDORO, WerkuELANG, WerkuBEO, atau Werku-werku yang lain, he. Adalah salah satu nasihat sang Bapak yg hendak ana ceritakan disini.

Siang itu beliau memberi nasihat khusus buat kita para ikhwan. Anggap saja judulnya “Kita Lelaki”. Klo ada yg mau kasih judul lain juga boleh, silakan… silakan… dipilih… dipilih…

Setelah makan siang biasanya kami ngobrol dalam sekat ruang kerja kami. Ana sebagai anak muda (ngakunya) tentu lebih banyak mendengar dan mengambil pelajaran dari beliau. Ceritapun diiringi makan jajan ringan yg beliau bawa dari rumah.

Wokeh… mari kita mulai ceritanya… Selamat menyimak dengan tidak perlu seksama. Disambi makan kacang dua kelinci juga boleh. Monggo…

“Mas wahyu, udah punya pacar belum?”
“Mboten pacaran pak,mangke mawon menawi pun siap nikah lah.., langsung mawon, he”

“Hmm… Bagus mas… Gini mas wahyu, kita sebagai lelaki harus benar-benar menghilangkan pemikiran mencari istri karena anak orang kaya, terus pengin dapat warisannya atau anak terakhir biar dapat rumahnya. Itu artinya mental kita lemah mas. Lelaki itu harus kuat mentalnya. Apapun kondisi kita. Biarpun kita lemah secara ekonomi ataupun secara fisik, kita sebagai lelaki harus bermental kuat. Kita musti menjadi pemimpin yg baik bagi rumah tangga kita. Dan modal pertama pemimpin yg baik adalah kuat secara mental. Model lelaki yg mengharapkan harta dari orang tuanya atau mertuanya adalah model lelaki lemah,”

“Lelaki yg bermental kuat, akan memiliki kemandirian dalam hidupnya. Dirinya akan terus berkembang bersama jiwa kemandiriannya. Baginya pantang menggantungkan kehidupannya pada orang lain, termasuk pada orang tuanya, mertuanya atau saudara-saudaranya mas,”

“Lelaki yang bermental kuat, akan menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana dan solutif dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga. Ia tidak mudah menyerah, tdk mudah menyandarkan masalah rumah tangganya pada sikap saling menyalahkan, atau mencari kambing hitam…”

“Gitu mas wahyu…”
“Injih pak, leres... tp klo kebetulan dapat anak orang kaya gimana pak?he...”

……………. (lanjutan ceritanya rahasia Negara, bahkan Ibu Negarapun gak boleh tau. he)


(penjagailmu dari wahyu setiawan)