Dilihat dari segi nasib, manusia akan mengalami bahagia atau sengsara baik di dunia ataupun di akhirat. bisa jadi seorang manusia akan bahagia di dunia tapi sengsara di akhirat, ada yang sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat, ada yang bahagia di dunia dan di akhirat, dan yang paling celaka tentu sengsara di dunia dan sengsara di akhirat.
Perlu digaris bawahi di sini bahwa "kebahagiaan di dunia" yang dimaksud bukanlah kebahagiaan hakiki berupa kebahagiaan dan ketenangan karena naungan ridho Illahi. tapi kebahagiaan seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang berupa harta melimpah, hidup serba mudah, dan musibah seakan enggan bersinggah.
Pertama Bahagia di Dunia dan di Akhirat
bahagia di dunia dan akhirat tentu menjadi idaman setiap insan. munculnya semboyan "kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya mati masuk surga" menjadi khayalan tingkat tinggi. namun benarkah ada orang kaya di dunia yang kemudian mati masuk surga?. tentu saja jawabannya ada, itulah orang yang termasuk anugrah istimewa dari Alloh SWT.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang para sahabat yang ekonominya lemah mengadu kepada Rosululloh SAW. mereka mengadu bahwa sahabat yang punya kecukupan harta melakukan shalat dan puasa sebagaimana mereka melakukan tapi sahabat yang kaya bersedekah dengan kelebihan harta. kemudian Rasululloh mengajarkan bahwa dzikir, amar ma'ruf nahi mungkar juga sedekah, kemudia mereka bertanya kembali bukankah sahabat yang kaya juga bisa melakukan demikian?, rosululloh menjawab "itulah anugrah Alloh yang akan diberikan kepada siapapun yang dikehendaki".
Dari hadits tersebut kita bisa tahu bahwa ketika kelebihan berupa harta, kesehatan, dan kedudukan di gunakan untuk meningkatkan kualitas Ibadah kepada Alloh SWT, ini akan menjadi jalan menuju Surga tempat kebahagian hakiki di sisi Alloh SWT.
Sengsara di Dunia Bahagia di Akhirat
nasib ini di alami sebagian besar orang beriman sebagai ujian di Dunia
Alloh SWT berfirman
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". [al Baqarah/2:155-157]
Bahagia di Dunia Sengsara di Akhirat
Ini adalah Gambaran sebagian orang kafir dan durhaka. Dimana mereka bergelimang harta dari hasil kerja tanpa mempedulikan halal haramnya dan menggunakan kedudukan dan kekuasaannya untuk bersikap dzolim dan juga kehidupannya diliputi kemaksiatan dan hura-hura
Alloh SWT berfirman
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras(Q.S. Luqman : 24)
Sengsara di dunia dan di Akhirat
Inilah manusia yang paling celaka. Dimana hidup miskin, susah payah mencari sesuap nasi, hutang bertumpuk kemudian diburu penagih hutang atau terkena sakit-sakitan yang tidak kunjung membaik dan tidak ada biaya berobat. Dan di Akhirat mereka tidak punya harapan mendapat kebahagiaan karena Iman sama seali tidak tumbuh dalam hati ataupun penuh dengan kesyirikan sehingga sampai akhir hayatnya merekan mati dalam keadaan kafir. Dan di akhirat api menyala-nyala sudah siap membakarnya, Na'udzu billah semoga kita terhindar dari yang demikian.
Sungguh masih ada kesempatanuntuk memilih dan berbuat, semoga kita selalu diberi kesadaran dan hidayah untuk selalu bersyukur baik saat kekurangan ataupun kebahagiaan di dunia kita masih punya keimanan dan ketaqwaan kepada alloh sebagai bekal kehidupan Akhirat yang kekal. Wallohua'lam bishawab.