Level Pemimpin Terbaik


pejagailmu.blogspot.com

Tangga Kepemimpinan
1. Pemimpin yang Dicintai
Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi Anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka.
Pada tahap ini
Akan membentuk sifat pemimpin yang adil dan bijaksana.
Pengikutnya akan merasa senang untuk berada didekatnya.
Pengikutnya akan mengikuti kita karena merasakan sebentuk perhatian yang tulus kasih sayang dan kejujuran.
Mampu menunjukan kepedulian sosial dengan ketulusan hatinya.
Mampu memupuk hubungan yang baik dengan sahabat dan lingkungan sosialnya
“Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih saying”. ( QS Al Balad 17 ).
2. Pemimpin yang Dipercaya
Seseorang yang memiliki integritas tinggi adalah yang dengan penuh keberanian serta berusaha tanpa kenal putus asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.
Integritas adalah sebuah kejujuran
Integritas tidak pernah berbohong
Integritas adalah kesesuaian antara kata kata dan perbuatan yang menghasilkan kepercayaan.
Pada tahap ini
Mampu mendorong dirinya untuk tetap konsisten dengan langkahnya
Orang lain akan melihat bagamana komitmen Anda
Dari komitmen tersebut orang akan menilai dan memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti Anda.
Membuat Anda dipercaya dan dengan kepercayaan ini orang lain akan mengikuti kita dengan sendirinya
“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “(QS Al An`am 48)
3. Pembimbing
Pemimpin yang berhasil bukanlah yang berhasil dari sisi luas atau tidaknya kekuasaanya namun lebih karena kemampuannya memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang lain.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan tingkat ini
Sumber daya manusia yang berkualitas
Sarana dan prasarana
Ilmu yang berguna
Pada tahap ini
Puncak loyalitas pengikutnya akan terbentuk
Terbentuknya kader kader penerus perjuangan yang berdedikasi tinggi
Harus sudah memiliki prinsip yang kuat dan benar yaitu Tawakkal kepada Alloh.
 "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS An Nur 51)
4. Pemimpin yang Berkepribadian
Disiplin pribadi adalah suatu hal yang datang terlebih dahulu. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin orang lain apabila ia belum berhasil memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus mampu mengenal secara mendalam siapa dirinya.
Sebelum ia memimpin orang lain ia harus lebih dulu memimpin ke dalam.
Pekerjaan inilah yang sebenarnya paling berat : memimpin diri sendiri melawan hawa nafsu.
Disiplin adalah bagaimana mencapai apa yang sungguh sungguh diharapkan dengan melakukan hal hal yang tidak diinginkan.
Musuh yang paling berat sebenarnya adalah diri sendiri, dan seorang pemimpin harus mengenali siapa lawan siapa kawan termasuk dalam dirinya sendiri. Tanpa pengetahuan tentang hal ini maka ia akan menjadi budak dari pemikiran yang diciptakannya sendiri.
Pada tahap ini
Mampu mengontrol dirinya.
Mampu mengenali dirinya secara mendalam.
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan …” (QS Al Baqoroh 119)
5. Pemimpin Abadi
Pemimpin abadi adalah yang cara berfikir dan pengaruhnya akan terus berjalan sampai akhir zaman.
Pada tahap ini
Ajakan serta nasihatnya akan terasa mengalir begitu alamiah.
Pengikutnya akan merasakan aroma kenenaran dari setiap ucapnnya.
Berpikiran dan berhati jernih.
Pemimpin Abadi tercermin dari kepemimpinan Rosululloh SAW. Beliau bukan hanya seorang pemimpin manusia namun ia adalah pemimpin segenap hati manusia.
“Dan sesungguhnya kau (Muhammad) mempunyai berbudi pekerti yang agung”. (QS Al Qolam 4)
Tentang cara kepemimpinan Rosululloh SAW semuanya tersimpul dalam cerita yang diambil dari Ali bin Abi Thalib Kw,
*
Ma`rifat adalah modalku
Akal pikiran adalah sumber agamaku
Rindu kendaraanku
Berdzikir kepada Alloh adalah kawan dekatku
**
Keteguhan perbendaharaanku
Duka adalah kawanku
Ilmu adalah senjataku
Ketabahan adalah pakaianku
***
Kerelaan sasaranku
Faqir adalah kebanggaanku
Menahan diri adalah pekerjaanku
Keyajinan makananku
****
Kejujuran perantaraku
Ketaatan adalah ukuranku
Berjihad perangaiku
Dan hiburanku adalah dalam sembahyang