Ia terluka..
Ia dihinakan dan menangis.
Hatinya tersayat hebat.
Tercemooh oleh ucap dan laku darah dagingnya
Kegigihannya berkorban
Tak pernah ada santun yang menjunjung.
Namun maki yang kian meninggi
Ia menangis..
Di usianya yang senja
Di saat keriput tak mampu menumpu
Ia sendiri
Tersingkir dari dunia yang ia besarkan
Tersinggah dalam wreda
Tak kuasa bila Ia mengenang.
Tak seperti saat Ia menimang dahulu.
Penuh kasih begitu sayang
Tapi kini Ia hanya terbuang.
Lalu masa akhir membunuhnya.
Tak tertemani untuk hidup abadi
Hanya orang asing yang lalu lalang
Yang menutupkan pusara atas raganya
Lalu menuliskan tanda.
Ia adalah seorang Ibu.
Kini pusaranya senantiasa basah
Apakah Ia menangis?