Saat berada dalam kegelapan, kita akan meraskan
pengap dan sesak bahkan kegundahan yang luar biasa karena ketidak tahuan kita,
apakah ada bahaya yang mengancam, apakah ada orang lain selain kita dan
sebagainya. Begitulah perumpaan orang yang tidak mendapat ilmu dan
petunjuk_Nya. kita tidak akan tau kemana dan harus bagaimana berbuat, bahkah
karena sudah menjadi habitatnya dalam kegelapan kita seperti berbuat tanpa
melihat baik buruknya.
Sebaliknya ketika kita dalam kegelapan kita melihat
cahaya kecil, maka hati kita akan merasakan ketenangan, kemudia kita berjalan kea
rah cahaya itu, semakin dekat semakin terang, dan ketika kita bisa melihat
semuanya terkena cahaya dan jelas terlihat, bahagialah kita Karena bisa melihat
semuanya. Begitulah perumpamaan orang yang mendapat ilmu dan petunjuk_Nya.
Alloh berfirman “Alloh
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak
berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu)
dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Mahamengetahui
segala sesuatu.” (QS. An-Nur :35)
Sungguh Petunjuk Alloh itu cahaya di atas
cahaya, barang siapa mendapat petunjuk sesungguhnya dia adalah orang yang
beruntung. Dan barang siapa tidak mendapat petunjuk, sungguh dia akan menjadi
orang yang merugi na’udzubillah.
(pejagailmu)