Seorang pemuda bernama Hasan
al Bashri sedang menelusuri lorong-lorong pasar mencari sesuatu.
Tiba-tiba pandangannya terpanah pada
seorang gadis cantik yang sedang berbelanja. Si gadis pun tahu ada sepasang
mata memperhatikan. Segera dikemasi barang belanjaannya dan meninggalkan pasar
.
Hasan al Bashri membuntutinya. Si
gadis mepercepat langkah,namun kalah cepat. Ia menghentikan langkahnya seraya
menoleh ke arah Hasan al Bashri .
"Maaf,mengapa Anda membuntuti
saya,? " tanya gadis spontan. Betapa terkejut dan berkeringat dingin Hasan
al Bashri, dengan berbata-bata menjawab: "Tidak apa-apa".
Kemudian, sambil beranjak pergi si
gadis berujar: "Kalau begitu jangan ganggu aku".
Namun, Hasan tetap membuntuti. Si gadis
semakin mempercepat jalannya. Namun, Hasan selalu membuntuti kemanapun.
Karena jengkel, gadis menghentikan
jalannya berbalik menatap Hasan dengan tajam: "Maaf, apa sebenarnya yang
Anda mau?"."Katakanlah, mungkin saya bisa menolongmu," ujar
si gadis.
Dengan wajah kemerahan dan malu,
Hasan menjawab :"Saya suka kepadamu".
Betapa gadis terkejut. Laki-laki
belum dikenal berani berkata demikian. Sang gadis bertanya balik:
"Siapakah nama Anda?". Hasan menjawab: "Hasan al Bashri".
Si gagis kembali bertanya
:"Pada diriku, apa yang menarik hati Anda?". Dengan polos Hasan
menjawab: "Indahnya bola mata Anda". Mendengar itu, sang gadis
kemudian berujar: "Baiklah, akan kuberikan kepada Anda, Hasan al Bashri.
Besok pagi sekali, datanglah kerumahku di desa ini," kata si gadis .
Tidak dapat terlukiskan betapa
bahagia Hasan, keinginannya tidak bertepuk sebelah tangan. Keesokan hari, waktu
yang dinanti Hasan telah tiba. Ia bersiap diri kerumah si gadis .
Kedatangan Hasan disambut dan
dipersilahkan duduk oleh pelayan gadis .Tidak beberapa lama pelayan
menghidangkan makanan,dan dipersilahkan untuk nenikmatinya.
"Silahkan tuan menikmati,
sebentar lagi tuan puteri akan memenuhi janjinya," ucap pelayan
sembari masuk ke kamar si gadis.
Tak lama kemudian, si pelayan
menemui Hasan dengan membawa piring tertutup kain. "Silahkan tuan buka
hidangan ini !".
Dengan bahagia dan rasa senang,
Hasan membukanya, mengira dibalik kain penutup adalah surat balasan dari gadis.
Betapa terkejut Hasan, ketika yang dilihat dua mata gadis terhidang dipiring
dengan darah segar membasahi.
Gadis telah mencukil kedua matanya.
Hasan terkulai saat sadar, bahwa dirinya tertarik ke mata gadis. Dengan
secepatnya Hasan masuk kekamar gadis, ternyata gadis telah meninggal
dunia.
Dengan air mata berderai Hasan
berlari dan berlari pulang. Penyesalan demi penyelasan membawa dirinya bertobat
dan tekun ibadah.
"Adakalanya kegelapan-kegelapan
(dosa) terjadi pada dirimu,Untuk mengingatkan kepadamu kebesaran yang diberikan
Allah kepadamu," (al Hikam).
Sebelum mendapat hidayat, taufiq
seorang hamba Allah hidup dalam kegelapan sehingga berbuat berbagai macam
kejahatan.
Tetapi setelah mendapat taufiq dan
hidayah Allah, hidup dalam cahaya sehingga bisa merasakan nikmat rahmat Allah .Adakalanya
nilai sesuatu belum dapat dirasakan, kecuali bila telah merasakan
lawannya.
Betapa berharga kesehatan.
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan"(Q .S. YAASIN 36:65)